SIARINDOMEDIA – Menjelang Hari Raya Idulfitri, Pasar Pamenang Pare dipadati pengunjung yang berbondong-bondong berbelanja kebutuhan lebaran. Kondisi ini berbeda dari hari biasa, di mana pasar tidak selalu seramai saat mendekati Lebaran.
Salah satu pedagang, Yanti (55), mengungkapkan bahwa kepadatan pasar ini terjadi karena masyarakat mulai bersiap untuk perayaan Lebaran dan juga untuk tradisi megengan di masjid.
“Ini ramai karena mau Lebaran, kadang juga untuk masak megengan di masjid,” ujar Yanti salah seorang pedagang saat ditemui di pasar.
Menurut Yanti pedagang paruh baya, puncak keramaian biasanya terjadi sejak dini hari.
“Kalau menjelang Lebaran, sejak pukul 04.00 pagi di pasar pamenang pare sudah ramai orang berbelanja,” jelasnya.
Mayoritas pembeli berburu kebutuhan dapur seperti bawang putih, bawang merah, dan berbagai jenis cabai yang menjadi bahan utama dalam masakan khas Lebaran.
Seiring dengan meningkatnya permintaan, harga bahan pokok pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Kalau menjelang Lebaran, harga melonjak tinggi, bahkan lebih naik lagi dibandingkan awal puasa,” ungkap seorang penjual berjilbab yang berjualan.
Kenaikan harga ini menjadi perhatian bagi masyarakat yang membutuhkan bahan makanan dalam jumlah besar. Meskipun demikian, aktivitas jual beli di Pasar pamenang pare tetap berlangsung dengan antusiasme tinggi. Pedagang dan pembeli berinteraksi dalam suasana yang penuh semangat, mencerminkan tradisi masyarakat dalam menyambut hari raya.
Fenomena ini menjadi hal yang rutin terjadi setiap tahun menjelang Lebaran. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan harga dan kepadatan pasar dengan langkah-langkah yang efektif demi kenyamanan masyarakat dalam berbelanja.
Selain itu, banyak warga yang datang tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk menikmati suasana pasar yang khas menjelang hari raya. Beberapa pedagang bahkan menambah stok dagangan mereka agar dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.
