SIARINDOMEDIA.COM – Masjid Agung Jami’ Malang, yang terletak di sebelah barat Alun-Alun Kota Malang, merupakan salah satu ikonik bersejarah yang menjulang gagah di tengah kota Malang.
Dibangun pada tahun 1890 dan selesai pada 1903, masjid ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Malang.
Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan indah antara gaya Jawa dan Arab. Gaya Jawa tercermin dalam atap tajug tumpang dua dan empat tiang utama penyangga masjid yang dikenal sebagai soko guru.
Sementara itu, pengaruh arsitektur Arab terlihat pada bentuk kubah menara dan konstruksi lengkung pada jendela serta pintu.
“Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi simbol toleransi di Malang. Saya kagum melihat kedekatannya dengan Gereja Immanuel. Ini bukti nyata bahwa masyarakat Malang hidup berdampingan dengan damai.” Ujar Budi warga asli Malang
Keunikan lain dari Masjid Agung Jami’ Malang adalah kedekatannya dengan Gereja Immanuel, yang berdiri sejak tahun 1861.
Kedua tempat ibadah ini berdekatan, mencerminkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang telah terjalin selama ratusan tahun di Kota Malang.
Saat perayaan hari besar agama, pengurus kedua tempat ibadah ini saling bekerja sama, seperti menyesuaikan jadwal ibadah dan berbagi area parkir untuk kenyamanan bersama.
Masjid Agung Jami’ Malang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.
Lokasinya yang strategis di pusat kota menjadikannya destinasi wisata religi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dengan luas mencapai 3.000 meter persegi, masjid ini mampu menampung ribuan jamaah dan terus menjadi simbol ketaatan serta kecintaan masyarakat Malang terhadap nilai-nilai spiritual dan toleransi.
Keberadaan Masjid Agung Jami’ Malang sebagai ikon religi dan toleransi di Kota Malang menjadi bukti nyata harmonisasi budaya dan agama yang terjaga dengan baik hingga saat ini.