SIARINDOMEDIA.COM – Berawal dari kegemarannya memasak, Heni Suprapti berhasil mengembangkan bisnis kuliner yang dikenal dengan Hunny Kitchen.
Menjalani usaha sesuai dengan hobi merupakan salah satu kesenangan tersendiri. Heni Suprapti, perempuan asal Desa Semanding, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, merasakan hal tersebut. ia mengaku hobi memasak dan membuat kue, dari sanalah ia terdorong untuk merintis usaha rumahan yang ia beri nama Hunny Kitchen sejak tahun 2019.
Heni sering menerima pesanan berbagai jenis makanan, seperti tumpeng, nasi kotak, jajan basah, dan nasi marangan. Ia juga melayani pesanan khusus sesuai kebutuhan pelanggan, terutama untuk acara peringatan Kemerdekaan, wisuda, perayaan hari besar, ulang tahun, Hari Ibu, serta menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Dalam sehari, biasanya menerima minimal dua hingga tiga jenis makanan atau kue pesanan. Sementara itu, saat perayaan hari besar atau acara tertentu, jumlah pesanan dapat meningkat hingga delapan jenis. Lebih lagi, saat peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, ia pernah membuat hingga 20 tumpeng.
Heni menerapkan sistem distribusi yang fleksibel, menyesuaikan dengan keinginan pelanggan.“Sistem distribusinya sendiri tergantung pembeli, minta diantar ya diantar, diantar kurir. Kalau orangnya nggak mau bayar ongkir ya diambil,” ujarnya.
Dalam hal promosi, Heni memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan WhatsApp, serta pemasaran dari mulut ke mulut.
Selain itu, biasanya ia mengunggah foto atau video hasil masakan dan kue buatannya untuk menarik perhatian pelanggan. Tak hanya itu, di samping itu, Heni juga menggunakan visual yang menarik untuk mengenalkan produknya lebih luas. Lebih lanjut, strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemesanan.
Harga yang Kompetitif
Heni menetapkan harga jual produknya sekitar dua kali lipat dari biaya bahan baku. penjual menetapkan harga kue antara Rp2.000 hingga Rp3.000 per buah, sedangkan nasi kotak ia jual mulai dari Rp22.000. Untuk tumpeng, ia mematok harga minimal Rp160.000, tergantung permintaan pelanggan.
Kini, masyarakat luas mengenal Hunny Kitchen, dengan pembelinya yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk instansi pemerintah kabupaten, pekerja kantoran, sekolah, dan yayasan. Saat ini, Heni sudah memiliki tiga karyawan tetap yang membantunya dalam menyelesaikan pesanan para pelanggan.
Keberhasilannya mengubah hobi masak menjadi bisnis yang menguntungkan membuktikan ketekunan dan strategi yang efektif. Dalam waktu lima tahun, ia mampu memperkerjakan tiga karyawan tetap dan melayani pesanan dari berbagai pihak. Popularitas Hunny Kitchen terus meningkat berkat promosi aktif melalui media sosial.