SIARINDOMEDIA.COM – Awal semester genap di Universitas Negeri Malang baru saja dimulai. Hal ini mampu meningkatkan peluang bagi para pedagang, khususnya di Jalan Ambarawa. Mengingat para pembelinya mayoritas adalah mahasiswa.
Hendrik, salah satu pedagang mengatakan adanya mahasiswa cukup berpengaruh terhadap pendapatannya sehari-hari.
“Beda, ya kalau masuk pendapatannya bisa Rp300.000 sampai Rp350.000. Kalau preian Rp150.000, perhari, Rp300.000 kalau masuk,” ujar Hendrik.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ahmad Ali.
“Kalau mahasiswa tidak ada, pedagang-pedagang itu lagi sulit jualan.” Ucapnya.
Selama libur semester berlangsung, para pedagang yang mulanya berjualan di Jalan Ambarawa harus berkeliling untuk menjual dagangannya. Selama itu kebanyakan mahasiswa akan pulang ke daerahnya masing-masing dan membuat kawasan Jalan Ambarawa sepi pembeli.
Hendrik juga menjelaskan selama libur semester, ia harus berjualan di tempat lain.
“Keliling, ya di Matos, di Stasiun, kalau preian kampus, di Alun-Alun juga,” imbuhnya.
Begitu pula dengan yang dialami Ahmad Ali.
“Betul, saya itu kalau tidak ada mahasiswa itu harus keliling. Kalau tidak keliling nanti, misalnya saya kan setoran, ikut orang, gimana nanti penghasilannya itu kan sedikit kalau tidak keliling. Jadi harus keliling,” terangnya.
Biasanya para pedagang mulai berjualan sejak pagi karena pada jam-jam tersebut banyak mahasiswa yang mulai berangkat ke kampus.
“Saya itu kalau mahasiswa masuk ini tadi berangkat dari rumah setengah 6 pagi, saya harus di sini jam 6 lah,” ujar salah seorang pedagang lainnya.

Dalam hal ini mahasiswa berkontribusi besar terhadap pendapatan para pedagang. Saat mahasiswa libur pendapatan mereka akan berkurang hampir setengah dari pendapatan harian mereka.
Selain itu, mereka juga harus berkeliling ke beberapa tempat untuk menjajakan dagangannya demi memenuhi target setoran. Sementara pada saat mahasiswa masuk mereka akan menetap di sekitaran kampus, seperti di Jalan Ambarawa.