BELAJAR MENGHARGAI PERBEDAAN, MERAWAT KE-BHINNEKAAN (SERI 28)

EDISI RABU, 7 AGUSTUS 2024

Tulisan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi SH, S.Pd, MM, (Coach Fahmi)

Jaringan Indonesia Berdaya

Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024.

Link Banner

SIARINDOMEDIA.COM – Kerusuhan baru saja melanda Inggris. Tepatnya di Kota Rotherham, Minggu pada Minggu 4 Agustus lalu. Penyebabnya karena ada isu yang menjurus pada suku agama, ras dan antargolongan (SARA).

Kejadian ini buntut dari penusukan terhadap tiga anak di Southport sepekan sebelumnya. Kabar yang berkembang, pelaku penusukan adalah warga luar Inggris dan beragama minoritas. Emosi warga Inggris pun terbakar berujung kerusuhan.

Kasus ini cukup mengejutkan. Karena warga Inggris yang selama ini dikenal patuh dan taat pada hukum, tiba-tiba berubah menjadi “sumbu pendek” hanya karena masalah perbedaan.  Mereka rupanya belum benar-benar siap menghadapi keberagaman. Di sana nilai toleransi terhadap kelompok yang berbeda juga belum baik-baik amat.

Karena itu beruntung di negeri kita Indonesia ini. Dengan berbagai keberagaman, keutuhan bangsa masih terus terjaga. Ini karena ideologi Pancasila yang menjadi pengikat persatuan masih kokoh. Bisa dibayangkan, Indonesia dengan 1.300 suku (versi BPS), 17.508 pulau (versi UU Perairan Indonesia) dan 92 bahasa (versi Kemendikbudristek), warga bisa bersatu. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika begitu mengakar dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan.

Indonesia memang pernah nyaris berada di ”lorong gelap” keruntuhan. Itu terjadi sekitar 1998. Kondisi perekonomian, situasi politik dan sosial sangat kacau. Beruntung, warga masih berpegang erat di bawah payung Pancasila, sehingga bisa kembali bersatu.

Komitmen warga untuk menjaga keutuhan bangsa masih kuat. Keberagaman bukan dianggap sebagai sesuatu kelemahan, justru itu menjadi kekuatan.

Di tengah keberagaman ini,  penguatan nilai-nilai toleransi harus tertanam kuat pada mindset generasi muda. Mereka harus dilatih untuk terbiasa dengan segala perbedaan. Karena merekalah yang mungkin dua puluh tahun mendatang yang memimpin negeri ini.

Jika spirit toleransi tidak dikuatkan, khawatir bangunan bangsa yang telah terbangun kokoh ini bisa saja goyah. Dan tentu ini membahayakan. Jangan sampai Indonesia pecah sebagaimana negara-negara Eropa seperti Uni Soviet yang terbagi menjadi beberapa negara.

Ayo Gemilangkan Indonesia dengan Menjaga Persatuan demi Keutuhan NKRI. (CF)

Follow Berita & Artikel Siarindo Media di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *