SIARINDOMEDIA.COM – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Jawa Timur. Pakar virologi dan imunologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan kandang, terutama di musim hujan, untuk mencegah penyebaran virus PMK.
Prof. Fedik menjelaskan bahwa virus PMK dapat menyebar melalui kontak tidak langsung dari hewan yang sakit ke hewan yang sehat. Peternak yang merawat hewan terinfeksi berisiko menularkan virus ke hewan lain.
“Di musim hujan, kotoran sapi yang terbawa aliran air dapat mencemari sungai dan menyebarkan virus ke daerah lain. Aktivitas jual beli ternak juga meningkatkan risiko penyebaran PMK ke berbagai wilayah,” ungkapnya di Surabaya, Kamis (9/1/2025).
Prof Fedik menambahkan, bahwa pola kebersihan kandang yang buruk turut memengaruhi penyebaran virus. Selain itu, rendahnya tingkat vaksinasi membuat imunitas ternak menurun sehingga lebih rentan terinfeksi.
Menurutnya, penanganan PMK memerlukan sinergi antara masyarakat dan pemerintah.
Langkah penting yang perlu dilakukan adalah memetakan zona merah PMK dan menerapkan karantina wilayah terhadap ternak yang keluar masuk daerah tersebut. Vaksinasi ternak juga harus digalakkan untuk meningkatkan imunitas.
“Pencegahan PMK bisa dilakukan dengan pemberian disinfektan di kandang untuk membunuh bibit penyakit. Vaksin yang digunakan juga harus berasal dari isolat virus lokal agar lebih efektif dalam membentuk imunitas,” tambahnya.
PMK adalah penyakit yang menyerang hewan berkuku genap seperti kambing, sapi, dan domba. Gejala yang muncul antara lain produksi air liur berlebih dan luka di mulut.
Dampak PMK pada ternak bisa menyebabkan kerugian ekonomi, seperti penurunan produksi susu dan daging, yang berujung pada penurunan nilai jual hasil peternakan. (*)