SIARINDOMEDIA.COM – Leicester City resmi memecat Steve Cooper. Sebuah langkah yang terbilang keras mengingat juru taktik berusia 44 tahun itu baru bertugas selama lima bulan.
Diketahui bahwa Copper datang mengisi kursi kosong kepelatihan tim yang ditinggalkan Enzo Maresca. Karena itu keputusan mendepaknya memang cukup mengejutkan.
“Klub Sepak Bola Leicester City telah berpisah dengan Steve Cooper yang meninggalkan jabatannya sebagai Manajer Utama dengan segera,” tulis The Foxes melalui laman resminya, Minggu (24/11/2024).
“Asisten Manajer Alan Tate dan Pelatih Tim Utama sekaligus Analis Steve Rands juga telah meninggalkan Klub. Steve, Alan, dan Rands pergi dengan rasa terima kasih atas kontribusi mereka selama bersama Klub dan harapan terbaik kami untuk masa depan,” sambungnya.
Belum ditentukan siapa yang akan menggantikan Steve Cooper, tetapi pelatih baru Leicester City bakal diumumkan sesegera mungkin.
Untuk sementara, Ben Dawson didukung Danny Alcock dan Andy Hughes memimpin klub yang bermarkas di Stadion King Power tersebut.
Melansir The Guardian, kekalahan 1-2 saat menjamu Chelsea yang kini diasuh Enzo Maresca di Premier League pekan ini dinilai menjadi alasan bagi manajemen untuk mendepak Steve Cooper.
Reuni dengan sang mantan juru taktik, yakni Enzo Maresca menyisakan luka mendalam. Pasalnya kekalahan tersebut membuat mereka kehilangan poin berharga di hadapan para pendukung sendiri.
Apabila mengintip klasemen sementara, The Foxes memang terjerembab di peringkat ke-16. Meski masih di luar zona degradasi, tetapi nampaknya klub tidak yakin dengan penampilan tim.
Ditambah gesekan pemain juga menjadi faktor di balik layar. Sejumlah nama pun disebut-sebut jadi kandidat kuat pelatih anyar Leicester City.
Sebut saja Graham Potter yang merupakan manajer Brighton dan Chelsea. Begitu juga dengan Ruud van Nistelrooy yang sempat menduduki jabatan pelatih sementara Man United, tetapi justru sukses membawa The Red Devils untuk bangkit dari keterpurukan.
Sebelum mengakhiri hubungan bersama Leicester City, Cooper sempat mengaku kesulitan akan tugas yang diterima.
“Saya tahu betapa sulitnya tantangan ini di dalam dan luar lapangan tahun ini. Itu terbukti benar. Kami sepenuhnya menyadari lingkungan tempat kami berada. Posisi liga baik-baik saja dan jika tetap seperti ini, banyak orang akan merasa puas, tetapi saya menginginkan lebih,” paparnya.