SIARINDOMEDIA.COM – Kemudahan akses pinjaman online (pinjol) telah menjerat banyak mahasiswa, termasuk di Kota Malang. Gaya hidup konsumtif yang tinggi telah menjerat banyak mahasiswa Malang dalam lingkaran utang pinjaman online (pinjol).
Keinginan untuk memiliki barang-barang mewah dan mengikuti tren terbaru membuat mereka tergiur oleh kemudahan akses pinjol. Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan risiko besar seperti penurunan prestasi akademik, stres, dan kesulitan keuangan jangka panjang.
Pilihan gaya hidup yang tidak bijak dapat menghambat pencapaian cita-cita para mahasiswa di Malang ini. Alih-alih fokus pada studi dan pengembangan diri, banyak yang lebih memprioritaskan pemenuhan keinginan instan. Padahal, investasi terbaik yang bisa dilakukan saat muda adalah investasi pada pendidikan dan pengembangan diri.
Kemudahan akses pinjol dan gaya hidup hedonis menjadi kombinasi berbahaya yang menjerat banyak mahasiswa Malang. Iklan-iklan yang menjanjikan proses pengajuan cepat dan tanpa syarat membuat mahasiswa terlena. Akibatnya, tak sedikit dari mereka terlilit utang yang sulit dilunasi dan berdampak buruk pada masa depan mereka.
“Awalnya saya tau pinjol lewat iklan-iklan di hp. Terus saya pikir bisa memenuhi kehidupan saya di Malang. Tapi sekarang saya kesulitan untuk melunasi utang yang berbunga-bunga dan susah untuk fokus pada kuliah,” ujar salah satu mahasiswa Malang yang pernah terjerat pinjol.
Gaya hidup hedonis telah mendorong sebagian dari mereka untuk menggunakan pinjol. Kemudahan akses dan proses pengajuan yang cepat membuat mereka tergiur. Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan risiko besar seperti penurunan prestasi akademik dan stres.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari kampus, pemerintah, dan keluarga untuk memberikan pendidikan keuangan dan meningkatkan kesadaran akan bahaya pinjol.