SIARINDOMEDIA.COM – Wali Kota Malang, Sutiaji, menyebut ekonomi wilayahnya selama 2022 tumbuh sebesar 6,32 persen dan merupakan yang tertinggi selama satu dekade terakhir.
Dan sektor yang menarik atas pertumbuhan ekonomi ini, dikatakan Sutiaji adalah kota perdagangan dan jasa.
“Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang 6,32 persen ini jadi salah satu penyangga ekonomi nasional dan tertinggi di Jawa Timur,” katanya saat membuka Hasil Perdagangan Isu Prioritas ASEAN Chairmanship 2023 di Universitas Brawijaya (UB), Kamis (22/6/2023).
“Sehingga saat ini kami gencar mensosialisasikan perdagangan internasional agar bisa memulihkan ekonomi dan pembangunan,” lanjutnya.
Menurut data BPS Kota Malang, perekonomian Kota Malang tahun 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp84,807 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp56,679 triliun.
Ekonomi Kota Malang tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 meningkat sebesar 6,32 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 16,65 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 11,35 persen. Dengan pertumbuhan 11,35 persen dan distribusi 34,45 persen, ekspor tumbuh 8,60 persen dengan distribusi 48,27 persen dan konsumsi pemerintah tumbuh 1,68 persen dengan distribusi 2,77 persen.
Kemudian, dari segi industri pengolahan sebesar 1,56 persen, konstruksi 0,90 persen, akomodasi dan makan minum 0,49 persen, transportasi dan pergudangan 0,41 persen dan sektor lainnya 0,86 persen.
Sedangkan sumber pertumbuhan ekonomi Kota Malang 2022 tertinggi menurut pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga yang mencapai 3,83 persen, diikuti PMTB 3,52 persen dan sektor lainnya sebesar 0,06 persen.