SIARINDOMEDIA.COM – Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 yang diluncurkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudyaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) membuat bangga Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama). Pasalnya, 10 proposal kewirausahaan yang diajukan para mahasiswa Unikama lolos seleksi lolos seleksi bantuan peningkatan ekosistem wirausaha di perguruan tinggi melalui P2MW 2023.
“Bersyukur sekali mahasiswa binaan kami, bisa lolos 10 proposal yang didanai Kemdikbudristek”, ucap Wiwin Kepala P2IBK Unikama.
Pria yang juga Professional Startup dan e-Business Coach menambahkan tentu tak mudah bisa lolos didanai dalam program ini.
“Kami menyiapkan mahasiswa yang dibina langsung oleh dosen masing-masing Program Studi (Prodi) melalui Matakuliah Kewirausahaan yang menjadi kekhasan masing-masing prodi, kemudian diperkuat dengan bootcamp dan pendampingan intensif di level universitas,” ungkap Dosen Prodi Sistem Informasi.
Sebagai informasi, P2MW bertujuan untuk mencetak mahasiswa menjalankan wirausaha dan penguatan ekosistem kewirausahaan di Perguruan Tinggi.
P2MW merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki prototipe produk atau sudah menjalankan usaha. Program ini pun dimanfaatkan oleh Unikama untuk menyiapkan mahasiswanya melalui Pusat Pengembangan Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (P2IBK).
Salah satu diantara 10 proposal yang lolos yakni mahasiswI Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Prodi PPKn) yang diketua Fistra Deka Alfira. Mahasiswa semester 6 ini mengajukan proposal dengan judul “Pelatihan MC Nusantara Berbasis BESTI”.
“Awalnya sih gak yakin, berkat dorongan dari Pak Kukuh, Dosen Kewirausahaan Sosial saya jadi penasaran itu untuk membuat proposal P2MW ini,” ujarnya.
Mahasiswi yang tengah Magang Kewarganegaraan di Bawaslu Kota Malang ini menambahkan, karena dorongan itulah yang membuatnya semakin bersemangat untuk memperlajari seluk beluk P2MW.
“Lalu saya konsultasi ke BEC (nama lain P2IBK) menemui Pak Wiwin. Ya bersyukur sekali, di BEC saya dan teman-teman didampingi terutama dalam mempertajam ide untuk dikembangkan dalam proposal itu,” ungkap alumni MSIB Batch 3.
Adapun mengenai pemilihan, Fistra mengakui memang sudah cukup lama menekuni dunia ke-MC-an.
“Ya sejak semester 1 saya sering dilibatkan dibeberapa kegiatan mahasiswa, hanya saja belum terasah secara sistematis,” ucapnya.
Lebih lanjut mahasiswi asal Jombang ini menjelaskan ketertarikannya pada pelatihan MC karena nanti lebih banyak diproyeksikan ke beberapa bahasa yang ada di Nusantara dengan pendekatan yang disebut BESTI, yakni Budaya, Ekonomi, Sosial, Teknologi Informasi.
Sementara itu, Engelbertus Kukuh Widijatmoko, SH., M.Pd selaku mentor, mengungkapkan Prodi PPKn selain menyiapkan calon Guru Keren (hebat) dengan mengedapankan karakter APIK yaitu Adaptif, Partisipatif, Inovatif dan Kolaboratif, juga dibekali jiwa sosiopreneur sebagai kompetensi pendukung dalam menjalankan berbagai profesi yang ditekuninya.
”Ini mengingat potensi mahasiswa yang sangat variatif, perlu kita fasilitasi dalam berbagai kegiatan (wadah) yang terintegrasi dengan matakuliah”, imbuh pria yang biasa memakai blankon ini.