SIARINDOMEDIA.COM – Memasuki persaingan antar perguruan tinggi yang semakin ketat membuat Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus membangun sinergitas antar lembaga. Hari Minggu (18/6/2023), Unikama melakukan penandatangan kerja sama dengan Pondok Pesantren An-Nur Almunir Desa Amadanom Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
Penandatangan dilakukan bersamaan dengan Wisuda SMP-SMK An-Nur Almunir ini hadiri jajaran pengasuh, guru, dan wali wisudwan. Kegaiatan yang berlangsung di halaman pondok pesantren juga dihadiri, Ahmad Jufriadi, S.Si., M.Si Kepala Divisi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Romadhon, Ka. Prodi PPKn, dan Syahminan Ka, Prodi Sistem Informasi.
“ini kali pertama dilakukan kerjasama dengan perguruan tinggi. Dari dulu kami ingin melakukan kerjasama dengan kampus, sehingga santri bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi,” ucap Kyai Umar, pengasuh Ponpes An-Nur Almunir.
Menurutnya, pondok pesantren dituntut menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Hal ini karena keberadaan pondok pesantren juga menjadi ujung tombak dalam meneguhkan karakter ke-Indonesia-an.
Pengasuh yang juga alumni Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang ini menegaskan, kerjasama yang dilakukan hari ini bukan saja menyiapkan SDM.
“Namun tak menutup kemungkinan para dosen maupun mahasiswa bisa berkegiatan di sini, baik itu penelitian maupun pengabdian,” ujar Kyai Umar.
Hal senada disampaikan Ahmad Jufriadi. Dia mengatakan penandatangan ini langkah awal bagi Unikama untuk lebih dekat dengan pesantren.
“Kampus memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk menyiapkan SDM yang siap bersaing di era yang semakin canggih ini,” tuturnya.
Pria yang pernah menjabat Ka. Prodi Pendidikan Fisika menambahkan, kerjasama ini tentu harus saling memberikan manfaat yang lebih besar bagi peradaban pendididkan di Indonesia.
“Pada prinsipnya kami ingin jemput bola dalam memberika layanan pendidikan yang berdampak pada kualitas manusia, termasuk menyiapkan lulusan pondok pesantren yang unggul dalam bidang keagamaan, dan mahir dalam pengetahuan umum,” ungkap pria asal Pamekasan ini.
Sebelum dilakukan penandatangan, Jufri, panggilan akrabnya, memberikan orasi kebangsaan di hadapan ratusan para undangan yang hadir. Dalam orasinya, dia menegaskan pentingnya hidup dalam keberagaman.
“Kita tak minta lahir di Madura, Jawa, Sumatera, bahkan Papua. Tapi kita berada diatas langit yang sama, bumi yang sama, yakni Indonesia,” ucapnya.
“Indonesia merupakan negara yang dihuni ribuan keberagaman baik agama, etnis, bahasa, maupun budaya,” tandasnya.