SIARINDOMEDIA.COM – Belakangan ini masih saja marak diberitakan korban penipuan investasi bodong atau bahkan pinjaman online (pinjol).
Tak tanggung-tanggung, bahkan para korban masih dikategorikan sebagai orang berpendidikan, seperti misal guru terjerat kasus pinjol hingga pengusaha terjerat kasus investasi bodong.
Bahkan sampai dengan bulan April 2023, OJK Malang menerima 292 pengaduan terkait pinjaman online ilegal dan investasi ilegal.
Jumlah tersebut meningkat 20,66 persen dari tahun lalu, di mana sampai dengan April 2022 jumlah pengaduan yang diterima OJK Malang adalah sebanyak 242 pengaduan.
Berikut faktor seseorang bisa terjerumus masalah ekonomi.
1. Investasi Bodong
Ada hal yang menyebabkan masyarakat terjerat dalam investasi bodong. Faktor utama adalah sifat alami manusia yang ingin cepat kaya dan biasanya mudah tertipu dengan gaya hidup yang dipamerkan di platform media sosial atas hasil investasi.
“Tak jarang orang berpendidikan juga terjerumus investasi bodong, hal ini karena iming-iming hasil yang besar. Padahal ada investasi legal, seperti reksadana atau pasar modal,” kata kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri.
2. Pinjaman Online
Sugiarto juga menjelaskan, seseorang yang terjerat masalah ekonomi adalah mereka yang terlanjur masuk ke pinjaman online baik legal maupun ilegal.
Dia menyebut, dari survei yang dilakukan oleh lembaga yaitu menyatakan bahwa salah satunya korban terbanyak pinjaman online adalah guru dan yang kedua adalah korban PHK.
“Dilihat dulu profesinya guru apa yang menjadi alasan mereka untuk meminjam si pinjol. Nah, komunikasinya dengan mereka sendiri juga berbeda. Tidak bisa sama, makanya kami genjar melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak bisa lagi terjerat investasi bodong maupun pinjol,” tandasnya.
