SIARINDOMEDIA.COM – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali mengadakan agenda Sekolah Kritis di gedung D UIN MALANG, Sabtu (6/5/2023). Adapun temanya adalah “Memperkuat Nalar Kritis Dalam Membangun Daya Cipta Anggota LKP2M di Era Disrupsi.
Sekolah Kritis merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh pengurus LKP2M bidang kajian untuk memperkuat pengetahuan dan daya kritis anggota di 5 bidang kajian. Kelima bidang kajian tersebut meliputi Ekonomi Politik, Ekologi-Sains, Studi Gender, Culture Studies dan Kajian Sastra.
Ada sekitar 35 peserta yang hadir di agenda ini. Seluruh peserta tersebut adalah anggota aktif UKM LKP2M angkatan ke-24 dari berbagai jurusan di UIN Malang.
Melalui Sekolah Kritis ini para peserta akan mendapatkan pengetahuan dari disiplin ilmu yang berbeda dengan jurusan utama yang mereka ambil di kampus. Seperti Qori Arrizki, Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) angkatan 2021 yang menyukai kajian sastra.
“Saya suka sastra karena saya bisa mengekspresikan uneg-uneg yang ada di kepala saya,” ucap mahasiswi yang akrab disapa Rey ini.
Di sisi lain, kelima materi yang disediakan di Sekolah Kritis kali ini diisi oleh pemateri yang memang mumpuni di bidangnya masing-masing.
Mulai dari Dyah Palupi dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PAS Malang selaku pemateri Studi Gender, Resta Febrian dari Pojok Peradaban yang mengisi materi Ekonomi Politik, Falah Haidar Kepala Biro Kajian 2022 UKM LKP2M selaku pemateri Ekologi Sains, Achmad Abdul Aziz sebagai pemateri Culture Studies yang sekaligus mantan Direktur LKP2M 2018 dan Izzuddin Rifqi dari Jurnalis Siarindo Media yang mengisi Kajian Sastra.
Nantinya, setelah mengikuti Sekolah Kritis ini, para peserta diharapkan bisa mendalami salah satu dari lima kajian yang telah disampaikan oleh para pemateri.
Lebih dari itu, mereka juga diharapkan bisa menciptakan hasil penelitian ataupun karya yang berkaitan dengan Ekologi Sains, Ekonomi Politik, Studi Gender, Culture Studies hingga Kajian Sastra.