SIARINDOMEDIA.COM – Dr (HC) Dra Sinta Nuriyah Wahid MHum mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Bhinneka Tunggal Ika yang disampaikan dalam dialog kebangsaan gelaran Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Gedung Menara Sains ITS, Sabtu (8/4/2023) sore. Dalam kegiatan yang dikemas berupa Buka Bersama Pascapandemi 2023 yang diinisiasi oleh Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS ini, Sinta juga mengajak masyarakat agar giat berpuasa di bulan Ramadan ini.
Pada orasi bertajuk ‘Dengan Berpuasa, Kita Tempakan Kembali Ketaqwaan, Kemanusiaan, Moral dan Persatuan ke dalam Jiwa Anak Bangsa’ tersebut, istri mendiang Presiden RI ke-4 Dr (HC) KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menggandeng seluruh elemen masyarakat tanpa melihat latar belakangnya mulai dari kaum dhuafa, yatim, marjinal, dan berbagai etnis atau pun agama di Indonesia.
“Buka puasa ini juga pernah dilaksanakan di pasar bahkan gereja karena Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia perlu digaungkan,” tuturnya mengingatkan kembali.
Telah lama berpindah dari pintu ke pintu untuk melaksanakan sahur bersama, Sinta ingin ajak seluruh elemen masyarakat muslim berpuasa. Hal ini dilakukan agar masyarakat muslim di Indonesia merasakan ibadah bulan Ramadan dengan memupuk rasa persaudaraan.
Meskipun sahur bersama ini dilakukan di waktu berbuka puasa, Sinta ingin menamakan sahur bersama agar masyarakat semakin termotivasi untuk melakukan puasa.
Lebih lanjut, ibunda dari Yenny Wahid ini masih mengungkapkan bahwa dia merasakan banyak orang berpuasa hanya sekadar untuk menggugurkan kewajibannya. Sahur bersama inilah sebagai langkah untuk mengingatkan sesama saudara muslim agar menyadari apakah puasa yang dijalankan sudah baik atau belum.
“Dibanding saya mengadakan buka bersama tapi peserta tidak berpuasa, alangkah baiknya saya mengadakan sahur bersama agar mereka terpacu untuk puasa,” tandas Sinta.
Sebelum pamit undur diri, Sinta mengajak hadirin untuk mengenang Gus Dur sejenak. Kemudian, alunan syair Al I’tiraf yang merupakan doa Abu Nawas berkumandang meramaikan ruangan.
Sinta juga sempat mengingatkan petuah hidup yang selalu dipegang dan digaungkan Gus Dur mengenai keberagaman.
“Keberagaman adalah kekuatan jati diri bangsa yang tidak boleh dihilangkan,” tegasnya lagi.
Diterangkan oleh Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pengembangan Kemahasiswaan Ditmawa ITS Dr Eng Yeyes Mulyadi ST MSc, kegiatan ini baik untuk menciptakan atmosfer ITS sebagai kampus yang cinta keberagaman. Sosok Sinta Nuriyah merepresentasikan bahwa pendidikan itu tak hanya berbicara soal ilmu tetapi juga nilai yang dijunjung.
“Penting untuk mengembangkan nilai Pancasila dengan memupuk nilai gotong royong dan toleransi di lingkungan kampus,” tandas Yeyes.
Ke depan, Yeyes berharap langkah kecil ini dapat menciptakan ekosistem kebangsaan dan persatuan di ITS. Nantinya, kegiatan ini akan terus diadakan dengan mengundang tokoh nasional maupun tokoh lokal.
“Sehingga diharapkan keberagaman terus dijunjung dan tercipta atmosfer kebhinekaan di kampus perjuangan,” pesan dosen Departemen Teknik Kelautan tersebut.
Kegiatan diakhiri dengan berbuka puasa bersama Sinta Nuriyah bareng sivitas akademika ITS dan para dhuafa yang juga diundang hadir.