SIARINDOMEDIA.COM – Pada Jumat (17/2/2023) pagi, Komunitas Jumber IX mengadakan kegiatan rutin berbagi makanan gratis di daerah Jl. Besar Ijen, Kec Klojen, Kota Malang.
Komunitas Jumber (Jumat Berkah) IX adalah salah satu komunitas yang bergerak di ranah sosial seperti berbagi sembako, berbagi makanan gratis hingga sumbangan akomodasi untuk korban bencana alam.
Komunitas yang diketuai oleh Budi Ariyanto tersebut telah berdiri sekitar tahun 2019.
Menurut Budi, embel-embel IX di Komunitas Jumber bermakna sesuai dengan banyaknya para wali, yaitu wali 9.
“Asmaul Husna pun terdiri dari angka 99, artinya jika kita tambahkan 9+9=18. 1+8 juga = 9,” ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Secara kebetulan mayoritas anggota Jumber IX, lanjutnya, ada di wilayah RW IX Kelurahan Kesatrian.
“Dan angka 9 karena angka tertinggi, jadi harapan kami semoga Jumber IX tetep amanah dan Istiqomah,” jelas Budi.
Jumber IX memiliki spirit bersedekah yang dituangkan dalam taglinenya berupa “Ibadah, Shodaqoh dan Silaturahmi”.
“Hari ini kami menyediakan 100 porsi untuk dibagi-bagikan,” terang Bu Moyo, salah seorang anggota Komunitas Jumber IX.
Khusus hari Jumat, Jumber IX memiliki tema tertentu untuk jenis materi yang dibagikan. Misalnya, Jumat Legi adalah jadwal berbagi sembako, dan khusus sembako, hanya diberikan kepada orang-orang yang kurang mampu.
“Jadi setiap satu bulan sekali, pasti kami ada satu momen bagi-bagi sembako. Total keseluruhan, 3 kali berbagi nasi, 1 kali sembako dan 1 kali PPC (Peduli Pedagang Cilik)” jelas ibu kerudung hitam dan berkacamata ini.
Untuk konsep PPC (Peduli Pedagang Cilik), para anggota Juber IX memborong dagangan penjual yang sepi kemudian dibagi-bagikan ke orang yang ada di sekitar lokasi.
“Kita biasanya borong dagangan penjual yang kurang laris, Mas. Misalnya dagangannya ada 150 porsi, itu kami bayar 200 porsi. Jadi kami lebihi sedikit,” papar Bu Mimin.
Selain itu, Bu Mimin, salah satu anggota Jumber IX, menjelaskan bahwa tidak ada tempat khusus untuk membagikan makanan gratis, namun yang terpenting, para anggota harus mencari tempat yang jauh dari penjual makanan atau warung.