SIARINDOMEDIA.COM – Arus lalu lintas sekitar Taman Kunang-Kunang, tepat di depan gerbang Jalan Semarang Universitas Negeri Malang (UM). Kerap padat terutama pada jam-jam sibuk, kondisi ini menjadi perhatian bagi mahasiswa dan warga sekitar yang sering melintas kawasan tersebut, baik dengan berjalan kaki maupun berkendara.

Titik Kemacetan
Titik kemacetan utama biasanya terjadi di sepanjang Jalan Jakarta dan persimpangan Jalan Semarang. Volume kendaraan meningkat tajam pada pagi hari pukul 07.00–08.00 WIB dan sore hari pukul 16.00–18.00 WIB. Banyak kendaraan pribadi, ojek daring, dan sepeda motor mahasiswa yang keluar masuk kampus memperparah kepadatan lalu lintas.
“Biasanya yang rame itu pas pagi, dari arah Jalan Surabaya sama Ijen. Jadi sering macet, apalagi putar balik yang depan Alfa X itu, kadang dari arah kiri itu cepet-cepet semua pengendaranya, buat yang mau putar balik agak susah dan bikin macet,” ujar salah satu mahasiswa.
Keberadaan Taman Kunang-Kunang yang menjadi ruang terbuka favorit warga juga menambah aktivitas pejalan kaki di sekitar area. Namun, minimnya fasilitas penyeberangan yang memadai membuat mahasiswa dan pengunjung taman harus ekstra hati-hati saat menyeberang.
“Harus bener-bener hati-hati kalau nyebrang. Apalagi kalau malam, agak gelap juga. Harusnya ada zebra cross atau lampu penyeberangan,” ungkap Alsa.
Belum terdapat marka jalan penyeberangan yang jelas, rambu lalu lintas yang mencolok, Hal ini berpotensi membahayakan keselamatan pejalan kaki, terutama saat arus kendaraan sedang padat.
Masyarakat berharap adanya perhatian untuk memperbaiki sistem lalu lintas di area ini. Pembangunan zebra cross, lampu lalu lintas penyeberangan, dan penambahan penerangan di malam hari dianggap sebagai solusi jangka pendek yang realistis.
Dengan arus kendaraan yang semakin meningkat, pengelolaan lalu lintas yang baik menjadi kebutuhan mendesak demi keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna jalan di kawasan Taman Kunang-Kunang.