SIARINDOMEDIA.COM – Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, menetapkan bahwa malam Nisfu Syaban 1446 H jatuh pada Kamis Legi, 13 Februari 2025. Sementara itu, awal bulan Ramadhan dipastikan jatuh pada Sabtu Pahing atau 1 Maret 2025 M, dan Hari Raya Idul fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin Pahing atau 31 Maret 2025 M.
Dalam pengumuman yang disampaikan pada haflahtut tasyakur ala ikhitami jami’id durus wa alfiyah Ibnu Malik putra di Ploso oleh KH. Muhammad Ma’sum.
Dijelaskan pula bahwa pengajian bulan Ramadhan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso akan dimulai pada Selasa, 25 Februari 2025 (26 Syaban 1446 H).
Kitab yang akan dikaji adalah Iqna’, yang merupakan salah satu kitab fiqh klasik.
Selain itu, seluruh santri kelas 2 dan 4 Tsanawiyah diwajibkan mengikuti pengajian, sementara santri lainnya dianjurkan untuk turut serta dalam kajian kitab selama bulan Ramadhan.
Liburan akhir tahun di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso akan dimulai pada Senin, 10 Februari 2025 dan berlangsung hingga 13 April 2025.
Mantan Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, Almarhum KH Ghazalie Masroeri, pernah menyampaikan dalam dakwahnya,
“Kami mengimbau umat Islam, khususnya warga Nahdliyin, agar bijaksana dalam menyikapi perbedaan yang terjadi, tidak hanya melihat ananiyah (fanatisme) organisasinya tetapi melihat kepentingan umat Islam dan bangsa secara keseluruhan.”

Menurutnya, perbedaan tersebut disebabkan oleh variasi metode yang digunakan oleh organisasi, tarekat, serta ahli falak dalam memahami hilal.
Dikutip dari NU online, ia menegaskan bahwa dalam menghadapi perbedaan, umat Islam harus mengutamakan kepentingan bersama dan persatuan bangsa.
Perbedaan (ihtilaf) di kalangan umat Islam bukanlah kali pertama terjadi. Ini tidak lain adalah rahmat sebagaimana qaul Nabi, ikhtilafu ummati rahmatun.
Perbedaan yang ada pada umatku adalah rahmat, kata Katib Syuriyah PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin dalam pengajian yang diselenggarakan oleh Bukanagara Coffee di Kantor CIMB Niaga SCBD Sudirman Jakarta.
Ia menegaskan, “pada dasarnya perbedaan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan, perbedaan sudah dijelaskan dalam hadist riwayat At-Turmudi bahwa pada hari akhir nanti umat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan (firqah).” Dikutip dari NU online.