SIARINDOMEDIA.COM – Jawa Timur (Jatim) meraih emas di cabang olahraga sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024 setelah di partai final menundukkan Jawa Barat (Jabar) dengan skor tipis 1-0. Laga puncak cabor bergengsi tersebut digelar di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, NAD, Kamis (18/0/2024) malam.
Jabar melenggang ke final usai mengalahkan Kalsel 5-4 lewat drama adu penalti setelah bermain dengan skor kacamata hingga extra time 2×15 menit berakhir. Sementara Jatim melaju ke final usai menang 3-2 atas tuan rumah Aceh.
Pada partai final tersebut, babak pertama kedua tim bermain landai. Namun Jatim lebih banyak mengambil inisiatif penguasaan bola. Sedangkan Jabar sesekali melancarkan serangan balik, yang masih dapat dijinakkan Jatim.
Kedua tim menciptakan beberapa peluang di babak yang pertama. Tetapi sampai waktu tambah 2 menit selesai, gol tidak terjadi.
Sebagai informasi, laga final ini mencuri perhatian masyarakat Aceh untuk berbondong-bondong ke stadion. Mereka sangat menikmati atmosfer pertandingan dengan cuaca sejuk usai hujan sepanjang sore. Masyarakat Aceh mengetahui bahwa pelatih Jatim, Coach Fakhri Husaini, merupakan asli Aceh. Maka tak heran mereka juga ikut berdiri dan berteriak saat Jawa Timur mengancam gawang Jabar.
Nyanyian demi nyanyian dukungan suporter Jatim, juga begitu dinikmati para penonton. Dengan nyanyian khas suporter Jawa Timur, membawa lagu-lagu hits. Termasuk ucapan terima kasih kepada Aceh dan Sumut. Serta shalawat Nabi SAW.
Usai turun minum, tidak ada perubahan berarti, pertandingan masih berlangsung dalam tempo sedang. Fakhri Husaini di 20 menit awal babak yang kedua, melakukan sejumlah pergantian pemain. Untuk refreshing, juga taktikal. Namun belum juga dapat membongkar pertahanan Jawa Barat.
Perubahan taktikal yang terlihat, Jatim mencoba melepaskan tembakan percobaan dari jarak jauh. Meski belum membuahkan hasil, namun efektif merusak fokus bertahan Jabar.
Di menit ke-70, sebuah long ball dari Rano Jutati berhasil dikuasai Wigi Pratama dan langsung melakukan speed dribbling. Begitu masuk area 16, sebuah tekel dilancarkan pemain bertahan Jabar. Wigi pun terjatuh, dan wasit langsung menunjuk titik putih.
Protes kepada wasit kompak dilakukan oleh hampir semua pemain Jabar, yang menilai Widi melakukan diving. Namun wasit tak bergeming, dan penalti sukses dijalankan oleh gelandang energik Rano. Gol di menit ke-74 itu membuat Jatim unggul sementara 1-0.
Ketinggalan satu gol, Jawa Barat bermain lebih menyerang. Sejumlah set piece dan open play didapat, termasuk melakukan penggantian pemain.
Tak mau keunggulannya sia-sia, para pemain Jatim berupaya memainkan tempo dengan memperlambat permainan dengan menguasai bola selama mungkin dan mengulur waktu utamanya saat terjatuh.
Taktik ini cukup efektif guna memantik mental Jabar hingga menjelang akhir pertandingan. Sehingga upaya serangannya begitu tergesa-gesa, dan beberapa peluangnya gagal menemui sasaran.
Wasit menambah 5 menit waktu di akhir babak yang kedua. Dan sampai menit 90+2 skor tak berubah. Menit 90+3 wasit memberikan kartu kuning kedua kepada Wigi yang berujung kartu merah.
Menyisakan dua menit waktu tambahan, mulai pertandingan memanas. Jabar tampak tersulut mentalnya karena aksi-aksi mengulur waktu Jatim.
Pada menit 90+6 wasit meniup peluit panjangnya tanda akhir babak kedua. Jawa Timur pun menjadi juara cabor sepak bola mengulang edisi PON Kaltim 2008 silam. (*)