MAHASISWA ARSITEK UIN MALANG CIPTAKAN KARYA DESAIN BANGUNAN RAMAH LANSIA

SIARINDOMEDIA.COMĀ – Salah satu ahasiswa Arsitek Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Alyaa Daniswara berhasil ciptakan karya desain bangunan inovatif yang dirancang khusus sebagai bangunan ramah lansia.

Karya yang diberi nama Eldery Empowerment Center (EEC) tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi para masyarakat lansia.

“EEC adalah perancangan yang beroperasi sebagai pusat pemberdayaan lanjut usia dengan fokus sebagai pusat pencegahan dimensia,” terang Alyaa pada Siarindo Media saat dijumpai dalam event Arrival 4.0 di gedung Malang Creative Center (MCC), Senin (18/2/2024).

“Fasilitas hadir disesuaikan dengan ergonomi lansia, wayfinding circulation dan memorycare,” imbuhnya.

Dalam desain bangunan yang memanfaatkan lahan berkontur ini, mahasiswa asal Pontianak tersebut mempertimbangkan berbagai faktor seperti aksesibilitas, keamanan dan kenyamanan bagi lansia.

Selain itu, pengintegrasian fitur-fitur seperti rampa akses, pencahayaan alami yang memadai, ruang terbuka hijau, dan fasilitas penunjang kesehatan yang mudah diakses, sehingga memungkinkan lansia untuk beraktivitas dengan nyaman dan aman.

Salah satu spirit Alyaa dalam menciptakan karya desain bangunan ini adalah untuk mencegah penyakit yang kerap menjangkiti para lansia seperti dimensia dan post power syndrome.

“Dengan adanya EEC ini kita bisa memberdayakan lansia untuk bisa lebih produktif lagi, Mas,” ungkap Alyaa.

“Sebenarnya tidak hanya itu. Saya melihat bahwa ketika umur lansia itu rentan terkena dimensia. Jadi para lansia nantinya akan diikutkan dalam program EEC agar mereka bisa mencegah terjadinya dimensia tadi,” imbuhnya.

Ada beberapa fasilitas yang Alyaa ciptakan dalam EEC tersebut. Mulai dari klinik konseling, memory care, senior villa, interaction space hingga klinik konseling.

FASILITAS LENGKAP. Salah satu gambar desain arsitek bagian Memory Care karya Alyaa. Foto: Ist

Lebih jauh lagi, mahasiswa angkatan 2021 tersebut mengatakan bahwa membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan untuk menuntaskan karya desain berupa kompleks bangunan ramah lansia tersebut.

Melalui desain bangunan ramah lansia ini, Alyaa berharap, idenya dapat menjadi model bagi pembangunan di masa depan, baik di Indonesia maupun di negara lain.

Selain itu, dengan memerhatikan kebutuhan dan kenyamanan bagi lansia, Alyaa dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berdaya guna bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Intinya saya itu lebih ke bagaimana caranya para lansia itu bisa berdaya sehingga dia bisa memberikan kesenangannya untuk dirinya sendiri di masa tua,” tutupnya.

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *