SIARINDOMEDIA.COM – Patembayan Nyai Puthut akan menggelar agenda Kasak Kusuk Kolaborasi Malang (K3M) di Gedung Malang Creative Center (MCC) mulai bulan Mei 2023 hingg Juni 2024. Agenda yang akan digelar selama satu tahun ke depan ini melibatkan para pegiat kebudayaan, literasi, ekonomi kreatif, masyarakat etnis Tionghoa hingga para difabel.
Sebelum mempersiapkan agenda besar ini, Wahyu Eko Setiawan selaku Parekraf Kota Malang memimpin diskusi agenda K3M di ruang kerja Parekraf Gedung MCC Lantai 5, Selasa (2/5/23).
Tujuan diskusi tersebut adalah untuk menyatukan visi menyukseskan agenda besar yang diinisiasi oleh Patembayan Nyai Phutut.
Agenda diskusi ini dihadiri langsung oleh perwakilan dari Patembayan Nyai Phutut, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Malang, masyarakat Tionghoa Kota Malang, ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Kota Malang hingga komunitas Lingkar Sosial (Linksos).
“Malam ini kita mau mengkolaborasikan banyak acara. Ketika sebuah acara ditampung bareng, diorkrestrasi, itu akan menjadi luar biasa,” ujar Wahyu Eko ketika membuka diskusi.
Pria yang akrab disapa Sam Wes tersebut melanjutkan, bahwa ada usulan event yang diberi nama Bhandagiri. Event yang mengangkat tema kearifan local tersebut sebelumnya telah didiskusikan dalam focus group discussion (FGD) pada tanggl 13 April 2023 yang dihadiri oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jawa Timur, Bappeda Malang Raya, Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Jasa Tirta, dan seluruh OPD dari tingkat daerah Malang Raya hingga Provinsi Jawa Timur.
Ada tiga output yang dihasilkan dari FGD tersebut. Pertama, film Bhandagiri. Kedua, penulisan buku. Ketiga, katalog foto. Rencananya, proyek Bhandagiri akan dilaunching pada bulan Mei 2024.
Di sisi lain, ada banyak agenda yang akan diselenggarakan selama satu tahun ke depan. Salah satu acara yang megah adalah Gebyak Agung Topeng Malang. Agenda ini, menurut penuturan Sam Wes akan menjadi gelaran wayang topeng termegah sedunia.
Gebyak Agung Topeng Malang sendiri rencananya akan digelar pada 28 Agustus 2023 dan akan diramaikan langsung oleh 3 generasi pelaku wayang topeng se-Malang Raya, mulai yang berusia 12 tahun sampai seniman wayang topeng sepuh yang berusia di atas 70 tahun.
Lebih jauh lagi, Sam Wes juga menjelaskan konsep besar mengenai event ini kepada para audiens. Pria kelahiran Mojokerto tersebut berharap dengan adanya diskusi di ruang parekraf ini bisa menghasilkan satu grand desain yang akan diusung bersama-sama selama satu tahun ke depan.
“Malam ini kita ketemu itu sebenarnya pingin menjaring. Nganyamlah istilahnya, ibaratnya. Supaya Mas Gedeon tidak buat acara literasi buku sendiri, Mas Ken gawe Bhandagiri dewe, Mas Nasai gawe dewe, temen-temen kiprah Tionghoa gawe dewe, Dikbud gawe dewe,” papar Sam Wes.
“Lha iki nek iso terorkrestrasi itu akan luar biasa. Karena hamper semua resource kita punya,” imbuhnya.
“Videografi ada Pak Gik. Teman-teman MPC (Malang Photo Club) bisa hunting dan sebagainya. Teman-teman literasi buku bisa ngangkat potensi lokal. Mas Nasai juga punya energi untuk nambahi megahnya Gebyak Agung Topeng Malang,” pungkas anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang tersebut.