AACE BERSAMA MCC GELAR PAMERAN HASIL RISET INSAN AKADEMISI

SIARINDOMEDIA.COM – Dalam rangka Pra Launching Malang Creative Center (MCC), Asosiasi Akademisi Ekonomi Kreatif (AACE) bersama MCC menyelenggarakan pameran hasil karya insan akademisi dengan tema ‘Academic Research Activities in Creativity Economy’ mulai 4 hingga 5 Maret 2023 di Ruang Baca Gedung MCC lantai 6.

Acara ini telah dibuka oleh Ketua AACE, Yan Watequlis Syaifudin, bersama Ketua Panitia Pameran Wiyata, serta para akademisi dari AACE yang berasal dari 12 perguruan tinggi di Kota Malang.

Pembukaan event pameran ini ditandai dengan pemutaran video profil industri kreatif dari 17 subsektor di Kota Malang dan profil dari Asosiasi Akademisi Ekonomi Kreatif (AACE).

Hasil karya akademik berbasis riset dan pengabdian masyarakat yang dilakukan baik oleh mahasiswa maupun dosen menjadi hal menarik yang dipamerkan dalam acara ini. Karya dalam bentuk booklet, sertifikat Karya Intelektual (KI), publikasi ilmiah, video dan animasi, dan produk-produk kreatif lainnya seperti perangkat lunak atau aplikasi, perangkat keras komputer, desain produk dan fashion, produk permainan, dan desain arsitektur tertata rapi dalam pameran ini.

Berdasarkan penuturan sekretaris AACE, Saiful Yahya, hasil karya dari para akademisi sangat beragam dan menyajikan hasil inovasi produk dan desain yang fantastis.

Sebagai contoh hasil karya Aplikasi Find Victory untuk mengedukasi flora dan fauna, trading card game Heroic, batik digital printing, optic surya 360 view, batik sengguruh, pesona wisata kajoetangan, Malang techno hub, video pembelajaran PAUD dengan teknologi AI, EDU IoT berbasis IoT Development Board, Kreatif dengan lateral thinking, dan masih banyak yang lainnya.

Display
INOVATIF. Salah satu hasil riset yang dipamerkan di agenda Asosiasi Akademisi Ekonomi Kreatif (AACE). Foto: Ist/Hangsetya

Adapun 12 perguruan tinggi yang hadir untuk unjuk karya adalah: Politeknik Negeri Malang, Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI), STIE Malangkucecwara, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Merdeka Malang, Universitas Widyagama, Universitas Wisnuwardhana Malang, BINUS University Malang, dan Universitas Machung.

Ketua AACE yang juga merupakan akademisi dari Politeknik Negeri Malang, menyatakan bahwa AACE memiliki fungsi sentral sebagai agregator dalam ekosistem ekonomi kreatif di Malang Creative Centre (MCC). Fungsi tersebut mensinergikan aktivitas akademik dari para insan akademisi dengan pelaku industri kreatif, Pemerintah Kota Malang, dan komunitas ekonomi kreatif di Kota Malang.

Sejalan dengan komitmen Walikota Malang, Sutiaji, melalui 7 manifesto ekonomi kreatif yang dicetuskan di penghujung tahun 2022, AACE berkomitmen untuk turut mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Malang melalui pengelolaan dan pelaksanaan aktivitas penelitian, pelatihan dan pengabdian pada masyarakat di lingkungan MCC oleh para akademisi yang handal.

Dengan mengangkat tema ekonomi kreatif, event ini membuka ruang para akademisi untuk memamerkan semua karya yang berkaitan dengan 17 subsektor ekonomi kreatif yang terbagi dalam 6 cluster yaitu; cluster pertama meliputi game, aplikasi dan desain komunikasi visual. Kedua meliputi kriya dan fashion. Ketiga meliputi kuliner dan wisata. Keempat meliputi arsitektur, interior, desain produk, penerbitan dan percetakan. Kelima meliputi seni pertunjukan, seni music, seni tari dan seni rupa. Dan klaster keenam meliputi film, video dan animasi, fotografi dan TV.

Setiap perguruan tinggi diberikan alokasi 1 stand pameran pada setiap cluster, sehingga para insan akademisi memiliki ruang yang luas untuk menampilkan karya terbaik mereka di bidang ekonomi kreatif.

Hasil riset dan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat disebarluaskan untuk pengembangan industri kreatif serta menjadi wadah untuk saling menginspirasi bagi insan akademisi Kota Malang melalui pemberdayaan dan kerjasama kegiatan penelitian, pelatihan dan pengabdian masyarakat.

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *