SIARINDOMEDIA.COM – Atlet Karate Puslatda PON XXI Jatim mendapatkan kunjungan dari Timnas Karate Korea Selatan, Selasa (9/7/2024) sore, untuk berlatih tanding di Dojo Karate FORKI Jatim, Jalan Kertajaya Indah, Surabaya. Dalam sparing yang ditandingkan yaitu kelas kumite, Jatim menurunkan sekitar 17 karateka dan tampil mendominasi.
Menurut Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil, uji coba ini untuk mengukur hasil training centre (TC).
“Record-nya anak-anak tercatat sudah beberapa kali. Tingkat kemenangannya, prestasinya pada level apa lawannya,” katanya di tengah acara.
Dia menambahkan, ada kategori emas berdasarkan jejak sejarah, ada emas yang berdasarkan prediksi kita.
“Prediksi ini berdasarkan tes fisik, terus dia punya jam terbang bertanding, ini menjadi penting. Karena jadi salah satu alat ukur prestasi mereka,” tambahnya.
Uji coba ini, sambung M Nabil, juga untuk mengukur hasil TC para atlet, tapi kalau atlet-atlet yang ikut TC biasanya menjadi final.
“Kalau seperti ini kan anak-anak sudah matang semua, baru kita putuskan. Ini bukan sebagai ajang seleksi, tetapi ajang ekspresi anak-anak untuk meningkatkan prestasi mereka. Berdasarkan fisik dan psikisnya yang penting,” timpalnya.

Sementara itu, Sensei Umar Syarif, pelatih karate Puslatda Jatim, mengatakan, kalau sparing dengan lawan level di bawah, medium. Maka hasilnya akan stagnan, tidak ada peningkatan.
“Tapi dengan level tinggi satu tingkat, dua tingkat di atas kita, itu buat kita belajar. Nanti kita bisa adaptasi, ada improvement,” ujarnya.
Karenanya, dia berterima kasih kepada KONI Jatim, yang men-support latihan ke luar negeri, yakni agenda ke Kazakhtan. Yang mana saat ini, menjadi gudangnya karate. Karena mencetak sejarah, bisa juara dunia, juara olimpiade, dan lagi persiapan kejuaraan Asia di bulan September nanti.
“Jadi menjadi momentum yang bagus sekali, kita tinggal kayak di olympic centre, selama September di situ, kita latihan dan sparing. Tadi saya bilang di lapangan 90 persen mental yang bertanding,” tuturnya.
Selain itu, Sensei Umar juga ingin sharing dengan anak asuhnya, bagaimana semangatnya hingga usia 40 tahun masih mampu meraih medali emas PON.
“Mudah-mudahan anak-anak bisa memberikan terbaik untuk Jawa Timur. Dan KONI Jatim sangat men-support semua cabang olahraga, bukan hanya karate. Kita butuh seperti itu,” ucapnya.