SIARINDOMEDIA.COM – Pengurus baru Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Malang masa bakti 2022-2026 resmi dilantik, Rabu (8/3/2023). Dalam agenda pelantikan sekaligus pengukuhan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, hadir secara langsung dan memberi sambutan.
Dalam sambutannya, Made optimis dan memberi dukungan penuh kepada pengurus baru PBSI Kota Malang untuk membawa bulutangkis Kota Malang ke arah yang lebih baik.
“Pengurus baru PBSI Kota Malang sudah dilantik. Artinya tinggal melaksanakan program-program kerja sesuai peraturan dan perundang-undangan yang sah,” ucap pria asal Bali tersebut.
DPRD Kota Malang juga menekankan bahwa pengurus PBSI Kota Malang perlu memperhatikan para atlet melalui klub-klub. Sebab bagi Made, atlet yang berkualitas dan bisa memiliki prestasi di kancah internasional tidak lepas dari pelatihan sejak dini.
“Kota Malang ini terkenal dengan 3B; band-banan, balapan dan bal-balan. Sekarang kita tambah menjadi 4B. Satunya bulutangkis,” jelas Made dengan disambut tepuk tangan para undangan.
“Saya sepakat jika tahun ini membuat dua kali piala Ketua DPRD (Kota Malang). Saya siap mensuport hadiahnya,” lanjutnya dengan disambut tepuk tangan yang semakin kencang dari audiens.
“Jadi nanti eventnya diberi nama Piala Ketua DPRD (Kota Malang) dan sponsornya NK Café,” ujarnya sambil bercanda.
Dukungan dari DPRD Kota Malang tersebut adalah bagian dari upaya menunjang prestasi para atlet yang ada di Kota Malang. Selain itu, Made juga tidak menginginkan jika dana atau anggaran diorientasikan untuk kegiatan yang biasa-biasa saja (flat). Maka dari itu, dia berharap agar pengurus PBSI Kota Malang dapat menggunakan semaksimal mungkin.
Di sisi lain, Made juga berpesan kepada Djoni Sudjatmoko selaku Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang agar tidak sembarangan memberi rekomendasi kepada para atlet bulu tangkis.
“Kadang-kadang ada orang yang tidak bisa pegang raket kemudian diberi sertifikat untuk bisa bulutangkis, sehingga bisa masuk sekolah negeri favorit. Nah seperti ini menurut saya merusak,” tegas Made.
Selain itu, DPRD Kota Malang juga membuka akses gedung DPRD Kota Malang untuk para pengurus PBSI Kota Malang yang ingin mengadakan rapat atau konsultasi.
“Untuk para pengurus, sering-seringlah rapat. Sebab para pengurus tanpa rapat berarti itu pengurus paranormal,” ucap Made.
“Jangan sampai waktu pembentukan pengurus banyak yang pengin jadi pengurus. Tapi ketika harus rapat, ketika bahas program bisanya cuma manut. Jangan takut mengevaluasi kepengurusan meski sedang di tengah jalan. Karena kita tidak butuh namanya, yang kita butuh kinerjanya,” pungkas Made Riandiana.